ManiakMotor - Cukup pakai spek MP3 dan MP4 Jupiter Z Rafid Topan, ikut serial IndoPrix (IP) 2012. Paling tidak, lebih banyak mengandalkan setting itu di sirkuit mini seperti Kenjeran dan Sentul Kecil. Pan, porting-porting MP3 dan 4 yang lebih sederhana sesuai regulasinya untuk pemula. Diusahakan mekaniknya, pun seededlebih mudah mengendalikan motornya, semudah pemula MP3 dan MP4 membawa motor.
Akselerasi dari bawah yang cepat dan tepat dibutuhkan di sirkuit pendek-pendek yang tiga seri seri IP ada di situ. Dua kali di Kenjeran dan sekali di Sentul Kecil pada 2012 ini. “Tidak bulat, tapi dasar ilmunya dari sana. Porting masuk dan buang kecil. Tetapi ini harus pas dengan reduksi atau gigi rasio, pengapian dan sebagainya,” kata Hawadis, kiliker pacuan Rafid Topan di IP2 atau underbone 110 cc yang juara IP 2012.
Maksud tunner papan atas Indonesia itu, mencekek in-let agar bahan bakar tajam. Semoga setajam ManiakMotor.com. Namanya tajam, pasti akan tipis. Mana ada tajam yang tebal. Abunawas itu. Nah, tipis juga uap bensol ke ruang bakar. Sehingga, proses meletupnya dapur pacu lebih cepat. Biasa, yang tipis-tipis itu cepatangus. Segera diterkam api…
Joki gampang memainkan rpm-nya. Walau keliru mengatur rpm, mengoreksi ulang putaran mesin juga mudah. “Enak. Gak capek bawanya. Tenaga selalu ada,” sebut Topan yang tahun lalu juara ARRC dengan tim Malaysia.
Trik itu kira-kira sama dengan mengubah torsi maksimum. Namanya juga kira-kira alias prakirawan. Kalau salah, ya dimaafkan. Kiranya, di Sentul besar, torsi maksimum didapat pada 10.000-11.000 rpm, di Sentul kecil harusnya didapat lebih rendah dari itu. Bahasa kerennya, peak power sudah didulang lebih awal.
Dan tidak mungkin, Hawadis serta merta tanpa menyesuaikan dengan setelan lain. Misalnya pengapiannya sampai rasio gear dari gigi ke gigi tadi. Sebab, rpm tidak mungkin lebih tinggi dengan bahan bakar yang terbatas.
Motor milik Yamaha Yamalube Nissin KYT Tunggal Jaya Motor ini, katanya lubang isap diubah jadi 23,5 mm. Lebih kecil 1 mm ketika di Sentul besar. Itu kalau benar. Maklum, itu wilayah cari makannya Hawadis. Kalau dibuka, anak istrinya makan apa? Ditanya wartawan apalagi, dia asal sebut. Tapi, dari katanya memperkecil lubang isap, logikanya, iya.
Sebenarnya motor ini kian melejit jika diikuti pakai vetury karbu juga kecil. Pasti uap bensol lebih tajam. Itu tidak dilarang regulasi IP. Yang dilarang, karbu jangan lebih dari 24 mm.
Toh, fungsi karbu besar mengumpan ruang silinder terhadap bahan bakar. Putaran mesin tidak cepat abis. Maksudnya, rpm bisa tiiiiiinggi sekali. Sementara, dengan versi cekek lubang isap, rpm mustahil tinggi. Sebab, tenaga sudah didapat sejak awal. Rpm lebih tinggi lagi malah sia-sia. “Betul itu, Mas,” kekeh Hawadis.
Setiap kali ada perubahan tenaga dalam riset, motor ini segera mengganti gigi rasio. Tenaga dan reduksi harus sejalan dan seirama. "Misalnya di R1 Kenjeran, bila riset dapat tenaga bagus di putaran menengah, perbadingan lama tidak bisa dipakai lagi. Harus ganti sesuai maunya motor, agar pembalap bisa menyesuaikan," tambah Hawadis yang murah senyum dan hanya giginya yang kinclong persis gigi rasio yang dikonsultasikan pada pakar gigi rasio MCC.
Cling...Don Miolo
Rafid Topan: Debut Moto2 Minggu Ini Di Sirkuit Valencia, Spanyol Modifikasi Yamaha All New Jupiter Z1 (JMS), Tampang Indoprix Modifikasi Honda Blade, Disegani Di Indo Prix Modifikasi Ninja Drag Eko Chodox, Piston KDX 66 Mm
DATA MODIFIKASI
Diameter klep isap : 27,5 mm
Diameter kle buang : 23 mm
Klep in buka : 33 derajat
Klep in tutup : 58 derajat
Klep out buka : 57 derajat
Klep out tutup : 32 derajat
CDI : BRT
Karbu : Mikuni TM 24
Knalpot : R9
Rantai : SSS
Karbu : Mikuni TM 24
Knalpot : R9
Rantai : SSS
Sproket : SSS
Oli : Yamalube
Ban : IRC 90/80-17
Ban : IRC 90/80-17
Sokbreker : YSS
0 komentar