Walaupun sering nampak dimasak utuh, nyatanya ada beberapa bagian dari cumi-cumi yang harus dibuang. Jika tidak dibuang, bagian-bagian ini akan membuat masakan berwarna hitam, berbau amis dan mengganggu saat dikunyah karena ada beberapa bagian yang keras.
Beberapa resep masakan memang menggunakan tinta cumi-cumi yang hitam legam beraroma spesifik, sehingga menghasilkan masakan yang lezat. Namun banyak olahan cumi-cumi yang justru tidak ingin dicemari oleh warna hitam ini. Begitu pula dengan isi perutnya, beberapa orang sangat menyukai telur cumi-cumi beserta isi perutnya, namun banyak juga yang menganggapnya amis. Jika ada anggota keluarga Anda yang tidak suka, maka inilah tips untuk membersihkan bagian-bagian cumi.
1. Pegang ekornya dan tarik bagian kepalanya secara horizontal, Anda akan melihat isi perutnya ikut tertarik keluar.
2. Kantung tinta cumi juga akan tertarik keluar bersama kepalanya. Jika Anda ingin menggunakannya, maka potong di dekat kantung hitam yang nampak seperti pembuluh darah berwarna hitam.
3. Potong tentakel tepat sebelum matanya. Anda akan memotongnya tepat di bagian mulut sehingga tentakel tetap utuh dan Anda bisa mengambil bagian keras di dalam mulutnya.
4. Bagian tubuh cumi-cumi dilengkapi dengan 'tulang' yang nampak transparan seperti plastik. Jangan lupa untuk mengeluarkan tulang ini dari dalam badan cumi.
5. Berikutnya, Anda akan mendapati cumi-cumi Anda berselimut lapisan ungu berbintik-bintik yang sangat cantik sebenarnya. Namun untuk mendapatkan cumi yang putih bersih, Anda harus mengelupas lapisan ini. Temukan ujungnya yang sudah mengelupas dengan sendirinya, kemudian tarik perlahan ke seluruh badan cumi.
6. Guyur cumi dengan air mengalir sambil dibersihkan bagian dalamnya. Buang semua isi perut yang tersisa sehingga Anda mendapatkan cumi-cumi yang bersih.
Kini cumi Anda sudah siap untuk dimasak sesuai resep yang Anda inginkan. Potong-potong membentuk lingkaran untuk calamary atau beri guratan menyilang yang akan nampak cantik saat matang nanti, Anda bebas berkreasi dengan cumi-cumi Anda.
0 komentar